Tersurat dan Tersirat

pasang

Anyaman Tikar Pandan dari Kampoeng Pandan

Anyaman tikar pandan merupakan salah satu produk yang berasal dari daerah Kebumen, lebih tepatnya dari Desa Karanggayam, Penimbun, Pohkumbang, Grenggeng dan Wonorejo. Selain anyaman tikar pandan, 5 desa tersebut bisa juga membuat berbagai macam produk lainnya seperti sandal, topi, dompet dan lain sebagainya.

Tikar yang terbuat dari pandan ini sepertinya sudah sulit di temui di rumah-rumah warga karena sudah tergerus oleh tikar modern yang terbuat dari plastik. Faktor lainnya, harga dari tikar modern bisa lebih murah dari tikar pandan atau setara dengan tikar dari anyaman pandan. Selain itu juga, model dari tikar pandan dianggap kurang menarik karena motifnya hanya begitu saja.

Di Desa Karanggayam, Penimbun, Pohkumbang, Grenggeng dan Wonorejo mudah sekali mendapatkan pohon pandan yang tumbuh liar maupun ditanam oleh warga sebagai bahan baku pembuatan tikar pandan. Mereka tetap membuatan anyaman pandan karena merupakan salah satu pekerjaan utama sebagian besar masyarakatnya.




Tikar pandan merupakan salah satu kerajinan tangan yang membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembuatannya. Mulai dari pemotongan pandan dari pokonya, disisir sesuai ukuran besar kecilnya, dijemur, setelah itu baru dianyam.

Butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengubah daun pandan hijau menjadi berwarna putih dalam proses penjemuran. Semakin lama dijemur, maka semakin bagus kualitas pandan tersebut.

Jika ingin bervariasi, maka pandan tadi bisa ditambahkan pewarna alami dengan catatan tidak membuat daun pandan berjamur dan membusuk sehingga mudah putus ketika ditarik.

Proses pembuatan anyaman tikar pandan membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung dari besar kecilnya ukuran tikar. Semakin besar, maka waktu yang dibutuhkan semakin lama. Begitu juga sebaliknya, jika ukuran tikar kecil, waktu pembuatan relatif lebih singkat.

Permintaan produksi anyaman tikar pandan semakin berkurang dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, para pengrajin di Desa Karanggayam, Penimbun, Pohkumbang, Grenggeng dan Wonorejo mencoba berinovasi dengan membuat berbagai macam produk lainnya yang lebih modern seperti tas, dompet, sandal, dan lain sebagainya agar penghasilan mereka tidak hilang.

Anyaman pandan ini merupakan warisan budaya yang bisa menambah nilai bagi daerah pembuatnya atau jika diperluas lagi bisa menambah nilai bagi Indonesia.

Kita tidak pernah tahu sampai kapan produk anyaman pandan ini dikenal oleh generasi muda. Kita juga tidak tahu berapa banyak generasi muda yang mampu membuat anyaman pandan ini.


Masa boleh saja terus berganti, tapi sesuatu yang berharga jangan sampai pernah hilang dari ingatan kita. Sumber : Anyaman Tikar Pandan dari Kampoeng Pandan

Anyaman Tikar Pandan dari Kampoeng Pandan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Belajar Ngeblogger
pasang